KIM PRODO MAKMUR. Cinta punya posisi penting dalam agama Islam. Para sahabat dan alim ulama mengandalkan cinta kepada orang-orang sholeh sebagai syafaat bagi mereka menghadapi akherat.
Secuil cuplikan ceramah Alhabib Muhajir Bin Abdul Qodir Assegaf Pasuruan saat memberi tausiyah pada Dzikro Maulid Habsyi dan Haul Mbah Geseng Sentono, Kamis malam Jumat (03/08/2023) di masjid Al Anwar Dusun Gendol Desa Prodo.
Manifestasi cinta kepada Rasululloh SAW dengan mwngikuti ajaran agama yang harus dijaga kemurniannya, jangan sampai diarahkan kepada hal-hal yang menyimpang. Nilai ritual harus mencerminkan logika kecintaan kepada Rasululloh, bukan yang berseberangan dengan logika cinta.
"Bahwa inti dari cinta kepada Rasululloh SAW, adalah mengikuti dan meneladani sunnah-sunnahnya dan memperbanyak membaca sholawat kepadanya. Dengan kata lain ungkapan rasa cinta kepada Rosululloh harus diaktualisasikan dalam bentuk sikap dan perbuatan yang berorientasi kepada nilai religi, bukan sebatas formalitas belaka." Jelasnya.
Lebih jauh beliau memaparkan, kalau ujung dari rasa cinta itu adalah peningkatan kualitas diri dalam pengamalan ajaran agama yang di bawa Rasululloh.
Sementara Kades Lukman Hakim penggagas Dzikro Maulid Habsyi Desa Prodo, yang malam itu tampak sibuk ngalor ngidul karena kehadiran jamaah yang diluar espektasi, kepada koreaponden KIM Prodo Makmur menjelaskan. Rasa bangga dan haru dengan antusias warga masyarakat, kawula muda dan remaja masjid yang antusias dan penuh semangat mengikuti kegiatan ini.
"Terima kasih kepada semua pihak dan elemen masyarakat, termasuk Banser dan Ansor yang telah banyak membantu terselenggaranya kegiatan ini. Karena pada dasarnya itu semua adalah ekspresi kecintaan kepada Rasululloh, sehingga kita akan mendapatkan syafaat bersama orang sholeh yang kita cintai itu di akherat kelak, Aamiin." Katanya sambil mengutip kajian dari al habib. (luthfi/ruf)