KIM PRODO MAKMUR. Kekurangan gizi kronis yang merupakan penyebab utama stunting, dapat berdampak besar kepada kehidupan anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu dampak yang terasa adalah menurunnya kemampuan kognitif anak.
Mahasiswi KKN 117 UIN Sunan Ampel Surabaya mendampingi Kader Pos Pelayanan Terpadu Tematik Stunting (Posting) bertempak di Balai Desa Prodo beberapa hari lalu.
Salah satu mahasiswi, Lutfi Nuriya Ningsih mengatakan, Posyandu merupakan tempat pemeriksaan kesehatan balita pertama dan yang rutin dilakukan seperti penimbangan berat badan balita, pengukuran tinggi badan, pemeriksaan ibu hamil dan lain-lain.
"Memang penyampaian edukasi terkait pencegahan stunting dan pemberian gizi seimbang sangat perlu dilaksanakan juga dilakukan saat kegiatan Posyandu seperti ini," terang mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam kepada KIM Prodo Makmur ditengah-tengah kegiatan.
Disaat yang sama Bidan Desa Prodo, Hj. Khusnul Eniah, Amd. Keb. menyampaikan, Posyandu bukan hanya terkait vaksinasi pada balita, namun juga melaksanakan pemeriksaan perkembangan pada anak guna mencegah stunting. Dimana adanya kondisi gagal pertumbuhan tubuh dan otak pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga kondisi anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
"Ada beberapa dampak stunting yang perlu diperhatikan, yaitu anak mudah terserang penyakit, kemampuan kognitif berkurang, berisiko terkena penyakit degeneratif dan pertumbuhan tidak normal," terangnya.
Selanjutnya bidan yang barusan pulang dari ibadah haji ini mengharapkan, dengan adanya penyuluhan edukasi kesehatan yang ada di Posyandu Desa Prodo tersebut, ibu-ibu yang hadir menjadi lebih mengetahui pentingnya memenuhi gizi yang baik dan memberikan pola asuh serta pola makan yang baik pula untuk anaknya, sehingga stunting bisa di cegah. (luthfi/ruf)